Cerita Cinta dan Kegagalan

Terimakasih

          Banyaknya waktu yang sudah berlalu membuat ku terlena didalamnya. Namun bukan terlena karena kebahagian yang aku hadapi, melainkan terlena dalam keterpurukan. Karena bodohnya aku, yang seharusnya seorang manusia itu terlena dengan kebahagiaan yang sudah mereka buat, tapi tidak untuk ku. Aku sudah berada dalam titik kebodohan karena cinta yang tak sampai. Bodoh karena selalu memperjuangkan cinta yang percuma. Sempat aku merasa ingin mengakhiri hidup ku karena cinta yang percuma ini. Saat aku tau aku hanya kau manfaatkan, aku merasa hampir tak ada tujuan hidup.
            Kau memanfaatkan ku mengataskan nama cinta mu kepada ku, sampai-sampai aku terhanyut dengan semua bualan mu. Aku benar-benar menganggap bahwa kau masih mencintai ku, sampai pada akhirnya aku tau disetiap susah mu kau membutuhkan ku, tapi dikebahagiaan mu kau pergi bersama yang lain. Setiap kali aku mengingatnya ingin rasanya aku membenci mu, dan aku selalu berusaha ingin membenci mu, walaupun itu semua susah bagi ku untuk ku lakukan.
            Dengan semua pemikiran itu, aku merasa aku hampir gila. Karena setiap apa yang aku fikirkan tak pernah sejalan dengan perasaan. Tapi waktu terus berjalan, bahkan didalam waktu itu aku sempat betemu dengan dia. Dia adalah seseorang yang dapat mengerti bahwa ada orang lain yang saat itu sedang membutuhkan pertolongan. Aku yang saat itu berada ditengah-tengah peperangan, sehingga sulit bagi ku untuk keluar dari lingkaran peperangan itu. Peperangan antara perasaan dan pemikiran membuat ku menjadi lemah, karena tak ada satupun yang mendorong ku untuk berjuang.
            Disaat-saat seperti itu, dia datang untuk membuat peperangan itu menjadi tenang dan damai. Bahkan aku sudah membuatnya masuk dalam peperangan ku, tapi pada akhirnya peperangan tersebut berhenti. Dan hanya tinnggal sisa-sisa peperangan sajalah yang masih tertinggal. Sampai aku measa kagum dan hampir tidak bisa berkata apa-apa. Karena rasa kekaguman ku untuknya aku ingin mengungkapkan rasa terimakasih ku padanya.
            Walaupun dia adalah sahabat dari seseorang yang sudah menghancurkan ku, aku tetap ingin mengucapkan perasaan terimakasih ku padanya. Bahkan aku senang dan berteimakasi kepada sang tuhan yang sudah membiarkan waktu mempertemukan dia untuk ku. Walaupun apa yang aku sampaikan tidak secara langsung, tapi aku ingin mengucapkan “Bolehkah aku menandai mu dalam kisah ku. Sebagai sosok penasehat dan penyemangat dalam keluh kesah ku. Aku merasa nyaman ketika aku bercerita tentang masalah ku. Kau adalah sosok yang dapat mengerti dalam kedukaan sang pengemis cinta. Pengemis yang selalu meminta waktunya untuk perduli. Tapi kepedulian itu hanya dianggap sebagai segumpal kapas. Kapas yang terombang ambing karena diterpa oleh angin kekecewaan. Selalu digantung dengan setiap keputusan”.

Terimakasih Sahabat. Walau kita hanya baru saling mengenal tpi perkenalan itu tak pernah sia-sia bagi ku. Teruslah menjadi seseorang yang selalu menjadi kasih dan cahaya bagi orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Harapan

     19 agustus 2017. Ingatkah engkau pada janji yang telah kita buat pada malam itu .? Dimana malam yang penuh dengan kebahagiaan. Baha...