Cerita Cinta dan Kegagalan

Malu Merindu

    Terbuka dipandang, terbungkam dalam ucap, nan malu dihati namun merindu. Bibir terbungkam tak mampu mengucap sepatah katapun untuk menyapa, hati tersulut rindu namun malu untuk menegur mu. Aku ingin ucapkan kata rindu saat bertemu dengan mu, tapi hati tak kuasa karena terlanjut lama tak memberi salam hangat yang biasa kita lakukan. Berada dalam kebimbangan karna aku tak kuat untuk menahan derita rindu tanpa kabar dari mu. Lelah menunggu waktu apa bila tanpa mu, bahkan sempat hati akan berpalink jika tak mengingat diri mu. Dengan mu aku mampu menahan semua tantangan yang telah aku buat, hanya demi mempertahankan prinsip yang sudah lama kau jalani dan aku tak mau kalah dalam hal itu. Karna smua yang kau alami itulah yang membuat ku terinspirasi buat mu. Hati merasa terbakar semangat jika selalu mengingat semuanya tentang mu, aku membutuhkan sikap mu yang selalu mnyemangati ku, walaupun tak secara langsung kau menampakkannya.

    Tapi kini aku berada dalam kebimbangan, karena harus memilih antara kamu atau kawan. Saat aku tau ternyata bukan hanya aku yang berjuang demi menantikan mu. Aku merasa kembali lelah, bukan karena menyerah untuk orang lain, tapi karena aku memang harus mengorbankan sebuah perasaan yang benar-benar aku simpan secara mendalam disebuah lubang yang aku siapkan sebagai tempat penyimpanan kerinduan yang sudah meluap didalam hati ini. Mungkin juga ini adalah sebuah kegagalan ku yang kesekian kali, namun kali ini adalah kegagalan dalam penantian. Aku rela mengalah demi apapun untuk seorang kawan, karena kebahagiaan seorang kawan lebih penting dari pada kebahagiaan ku sendiri. Aku berfikir jika kamu belum tentu bahagia dengan ku, jika memang kebahagiaan mu terdapat diorang lain maka aku harus berusaha merelakan semua itu.

    Semenjak aku tau akan hal itu, aku merasa malu jika ingin mengatakan rindu. Rindu yang sudah lama aku tanamkan dalam hati harus aku panen dan aku pasrahkan kepada kawan tanpa bayaran. Aku harus rela menangis dalam hati, karena harus mengorbankan sebongkah berlian yang indah bagi ku. Walau aku tau kau tidak memilih siapapu, tapi aku harus rela mengalah untuk perjuangan cinta yang aku alami demi kawan. Yang aku takuti hanya karena cinta kepada seorang yang sama, sebuah tali persaudaraan akan terputus dipenghujung jalan. Dan satu hal yang harus kamu ketahui bahwa kau begitu sangat berarti bagi ku, walau hati terlanjur tersayat oleh kata ketidak perdulian mu, perasaan yang sudah terlanjur terbentur dengan setiap kata kepasrahaan mu.

    Ingin aku menyampaikan kata rindu secara langsunk dihadapan mu. Tapi butuh beribu-ribu kali akal mencari cara untuk mengungkapkannya, karena tak ada lagi kemampuan dalam hati untuk memanah dengan kata secara terbuka. Sampai tuhan menunjukan satu cara kepada ku untuk menyampaikan kerinduan ini. Melalui hembusan angin malam yang berasal dari barat menuju kearah timur, aku berfikir ini adalah kesempatan kumenyampaikan pesan rindu ku yang sudah berat aku pikul untuk mu. Aku bimbang karena tidak ada jawaban kepastian dari mu, sangat  ingin aku memiliki mu. Katakanlah sesuatu kepada ku yang berasal dari hati mu yang terdalam. Tumbuhkan harapan dibalik sejuta senyuman dengan kepastian yang akan kau berikan. Walau beribu luka tersayat dalam dada, semua akan aku trima dengan kepastian dalam kejujuran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Harapan

     19 agustus 2017. Ingatkah engkau pada janji yang telah kita buat pada malam itu .? Dimana malam yang penuh dengan kebahagiaan. Baha...