19
oktober 2017. Hari dimana tepat dua bulan hubungan kita berjalan. Walau aku
akui jalan yang sudah kita lalui memiliki banyak lubang. Dan lubang itu berasal
dari keegoisan kita yang tak pernah usai. Berawal dari kebahagiaan saat kita
masih memiliki dunia bersama. Kita taburi dunia kita dengan harapan-harapan
yang besar. Harapan untuk selalu bersama, belajar bersama, dan menerima
kekurangan satu sama lain. Saat itu aku merasa bangga dengan semua
kenangan-kenangan itu. Karena aku hampir memiliki kasih sayang mu seutuhnya.
Karena disaat kita masih bersama
didunia kita, perhatian dan tingkah manja mu membuat ku rindu akan saat-saat
itu. Namun semua itu telah sirna, engkau seolah mempunyai dunia baru. Yaitu
dunia dimana hanya kamu sendiri yang memiliki dan hanya engkau yang
mengendalikannya. Sampai-sampai terkadang aku merasa sudah terlupakan oleh mu,
bahkan sudah tak ada lagi waktu yang kau berikan untuk ku.
Hingga akhirnya engkau sudah terlena
dalam dunia ciptaan mu. Dunia yang sudah kau isi demi kebahagiaan mu sendiri
tanpa sedikitpun kau mengingat ku. dan terkadang engkau juga masih sempat
kembali kedunia kita, namun bukan bersama untuk saling menghibur atau membagi
kasih sayang seprti pada awalnya. Dunia yang sudah kita bangun bersama hanya
engkau jadikan sebagai pelarian mu ketika engkau merasa jenuh dengan dunia mu
sendiri. Dan ketika kau kembali aku selalu menanyakan mengapa engkau telah
berubah, kau sudah tak lagi mementingkan dunia yang selama ini kita bangun
dengan harapan-harapan yang besar.
Kau sudah melupakan semua harapan
dan tujuan kita. Sampai pada akhirnya kau melepaskan hubungan ini. Hubungan
yang aku juga sudah berharap sangat besar pada mu. kini kau telah menggugurkan
semua harapan itu. Kau putuskan hubungan ini hanya demi kebahagiaan mu dengan
yang lain. Hati ku patah seketika saat aku tau ternyata selama ini kau telah
menyimpan laki-laki lain didalam dunia mu. Dunia yang sudah kau buat sendiri
dan kau manfaatkan untuk peluang itu.
Saat melihat semua itu, aku ingin
berkata. Bencilah aku ketika kamu mencintai yang lain. Buanglah aku ketempat
pembuangan cinta lama yang sudah tak terpakai. Leburkan aku dari fikiran mu
yang membuat sakit. Agar kau dapat merasakan bagaimana kenyamanan. Nyaman
ketika kau mnjalin cinta dengan yang lainnya.
Tapi
sebelum itu, ajari aku terlebih dulu. Bagaimana aku harus membenci mu .Bagaimna
cara ku harus membuang mu. Karena sesungguhnya tak mungkin bagi ku untuk
membuang sesuatu. Dimna sesuatu itu yang sudah membuat ku merasa sangat nyaman.
Dan jika aku melakukan semua itu. Sama halnya aku sudah melukai diri ku sendiri.
Kini
harapan mu kepada ku telah tiada, walau aku masih menyimpan harapan untuk mu,
tapi aku sudah bertekat untuk menyerah dengan hubungan yang selalu membuat ku
sakit. Harapan kita kini tidak akan pernah tersampaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar